Rabu, 09/09/15 - Genap sembilan hari jamaah Arminareka Perdana berada
di Madinah. Saatnya bertolak ke Mekah untuk melaksanakan ibadah umroh
yang merupakan rangkaian dari prosesi haji tamattu' yaitu umroh terlebih
dahulu pada bulan haji lalu tahalul, kemudian kembali berihram untuk
haji pada tgl 8 Dzulhijjah.
Setelah makan siang jamaah sudah siap di lobby hotel dengan
berpakaian ihram. Bis-bis dari Naqabah Ammah Li Sayarah (Organisasi
Gabungan Angkutan Darat Saudi Arabia) sudah parkir di depan hotel sejak
pukul 11.00. Namun ternyata bis-bis dari Naqabah tersebut tidak sesuai
dengan bis yang diinginkan oleh Arminareka dalam kontraknya. Pihak
naqabah mengirimkan bis Hafil. Padahal dalam kontraknya Arminareka
meminta bis Rabitat Makkah.
Bis Hafil adalah bis yang usianya sudah lumayan tua. Kondisi fisiknya
juga kurang bagus dan dioperasikan setahun sekali pada musim haji untuk
mengangkut jamaah haji reguler, sopirnya pun diambil dari tenaga kerja
musiman yang belum begitu menguasai jalanan Mekah Madinah. Sedangkan bis
Rabitat Makkah adalah armada bis keluaran tahun 2015 dengan sopir tetap
yang berpengalaman. Bahkan tidak sedikit diantara sopir-sopirnya adalah
warga negara Indonesia.
Arminareka ingin memberikan pelayanan transportasi yang layak untuk
para jamaah. Sehingga kehadiran bis Hafil ditolak oleh Arminareka.
Sempat terjadi perdebatan antara petugas Arminareka dengan petugas dari
Naqabah. Pihak Naqabah tidak mau menarik bis yang sudah dikirim,
sementara pihak Arminareka bersikeras meminta bis sesuai dengan
kontraknya.
Akhirnya sekitar pk.14.30 pihak Naqabah menarik bisnya kembali ke
garasi dan mengirimkan bis sesuai dengan yang telah dikontrak oleh
Arminareka. Proses penggantian bis inilah yang memakan waktu cukup lama
karena posisi garasi bis yang cukup jauh ditambah kondisi lalu lintas
kota Madinah yang sangat amat padat. Sehingga yang seharusnya jamaah
sudah berangkat menuju Madinah pk.15.00, terpaksa harus menunggu hingga
pk.18.00.
Ini adalah ujian kesabaran bagi para jamaah maupun petugas haji
Arminareka. Disinilah pada akhirnya kita disadarkan bahwa manusia hanya
bisa merencanakan, Allah yang berkuasa menentukan. Perjalanan haji
adalah sebuah perjalanan yang penuh hikmah. Tidak ada kejadian sekecil
apapun yang kebetulan, namun semua terjadi atas kehendak Allah SWT.
Pk.18.30 seluruh jamaah haji Arminareka Perdana mulai bergerak
meninggalkan Madinah menuju masjid Bir Ali untuk melaksanakan miqat.
Dalam perjalanan menuju masjid Bir Ali cuaca yang begitu panas menyengat
tiba-tiba meredup dan berubah menjadi sejuk lalu turun hujan
rintik-rintik. Subhanallah! Sehingga pada saat jamaah mengambil miqat,
udara di kawasan Bir Ali terasa sejuk disertai tiupan angin sepoi-sepoi.
Ya Allah... nikmatnya... inikah jawaban kenapa Engkau tahan kami di
Madinah hingga sore hari. Ternyata Engkau akan berikan rahmat berupa air
hujan dan hawa yang sejuk luar biasa di tengah musim panas tanah Arab.
Satu lagi yang membuat hati jamaah tergetar oleh ke-Maha Besaran
Allah. Ternyata siang itu telah terjadi badai pasir diantara kota Mekah
dan Madinah. Seandainya siang itu para jamaah tidak tertahan karena
masalah bis dan berangkat menuju Mekah sesuai schedule, maka bisa jadi
jamaah akan terjebak dalam badai pasir di tengah perjalanan. Allahu
Akbar!
Allah Maha Besar. Allah punya rencana indah yang tidak kita ketahui.
Allah telah menyelamatkan seluruh jamaah haji Arminareka dari badai
pasir yang mengerikan dengan caraNya. Terimakasih Ya Allah...
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar...
walaa haula.. walaa quwwata... illa billah...
BY Dave Ariant Yusuf
Sumber : arminarekaperdana.com
0 komentar:
Posting Komentar